Minggu, 21 Agustus 2011

MODERNISASI DAN GLOBALISASI


1.Pengertian modernisasi
            Modern dengan kata dasar modern berasal dari bahasa latin modernus dengan pembentukan kata modo yang berarti cara dan ernus yang berarti menunjuk pada periode masa kini.
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan social dimana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan cirri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.

Modernisasi menurut beberapa ahli :
  • J.W Schoorl = Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan,bidang kehidupan,dan aspek kemasyarakatan.
  • Koentjadiningrat = modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.
  • Soerjono Soekanto = modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan social yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan

Ciri manusia modern menurut Alex Inkeles :
  1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
  2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkunganya endiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar lingkunganya serta dapat bersikap demokratis.
  3. Menghargai waktu dan lebih banyaj berorientasi kemasa depan dari pada masa lalu.
  4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
  5. Percaya diri.
  6. Perhitungan
  7. Menghargai harkat hidup orang lain.
  8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
  9. Menjunjung tinggi suatu sikat dimana imbalan yang diterima seseorang harusalah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

Syarat-syarat globalisasi :
  1. Cara berpikir ilmiah (scientific thingking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat
  2. System administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
  3. System pengumpulan data yang baik,teratur,dan berpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
  4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media massa.
  5. Tingkat organisasi tinggi,terutama disiplin diri.
  6. Sentralisasi wewenang dan perencanaan social (social planning) yang tidak mementingkan pribadi maupun golongan.

Selain itu sikap mental manusia yang mendukung untuk modernisasi diantaranya rajin,tepat waktu,brani mengambil resiko.


Gejala modernisasi :

  1. Bidang Budaya, di tandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional dengan bdaya dari luar,missal : gotong royong dalam masyarakat tergantikan dengan budaya komersial,individualis,dan matrealis.
  2. Bidang Politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan dan semakin diakuinya hak asasi manusia.
  3. Bidang Ekonomi,ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang dan jasa sehingga terjadi produksi besar-besaran dari sector indurstri.
  4. Bidang Sosial,ditandai dengan semakin banyaknya kelompok dalam masyarakat.


2. Pengertian Globalisasi
            Cochrane dan Pain memberikan gambaran globalisasi sebagai munculkan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.

-Proses terjadinya Globalisasi :
            Benih benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negri,fase selanjutnya ditandai dengan dominasi kaum muslim di Asia dan Afrika.
            Fase selanjutnya ditandai dngan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa-bangsa eropa.setelah itu fase terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunis di dunia runtuh.Runtuhnya komunis seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
            Implikasinya,negara-negara di dunia menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.

3.Gejala Modernisasi dan Globalisasi

  1. Bidang IPTEK
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikui oleh kemajuan teknologi.
      2.   Bidang ekonomi
            Dalam bidang ekonomi modernisasi bertujuan mensejahterakan masyarakatnya.
      3.   Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan politik akan semakin memantapkan tatanan dan kenegaraan.
  1. Bidang Agama
Terbangun keseimbangan dalam membangun kehidupan di dunia dan akhirat.

Dampak Modernisasi dan Globalisasi

·         Urbanisasi
·         Kesenjangan social ekonomi
·         Pencemaran lingkungan
·         Kriminalitas
·         Lunturnya eksistensi jatidiri bangsa :
Dalam globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat social antar bangsa serta batas-batas wilayah administrasu antarnegara akan menjadi berpengaruh pada eksistensi sebuah bangsa,missal :
-          Berkembangnya internet,menyebabkan arus informasi dapat dinikmati seluruh masyarakat dengan mudah tanpa di control oleh negara.
-          Di bidang ekonomi,masuknya perusahaan-perusahaan multinasional telah mematikan perusahaan dan usaha-usaha dalam masyarakat.

Reaksi masyarakat =

  1. Glokalisasi,dimana masyarakat local menangkap pengaruh global dan mengubahnya menjadi suatu yang cocok dan dapat diterima oleh selera local.
  2. Kreolisasi yaitu mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan penemuan baru.
  3. Komunikasi global bahwa sekarang sulit bagi masyarakat untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh kejadian didunia atau mengetahui bahwa kita hidup didunia yang bercirikan “resiko”
  4. Pengetahuan tentang hal-hal global dapat meninggikan kesadaran terhadap hal-hal local
  5. Beberapa kelompok religius dan etnik berusaha mencegah terjadinya globalisasi karena mereka mengartikan hal tersebut sebagai bentuk penjajahan barat dan sebagai suatu serangan terhadap kemurnian budaya dan agama mereka dan juga moral-moral generasi muda.

Cara mengatasi perubahan sosial


       Akibat perubahan sosial salah sapatatunya memudarnya jati diri bangsa. Jati diri (human character) adalah suatu sifat, watak, rasa, akal, kehendak, semangat, roh kesadaran dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai hasil proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas dan yang muncul dalam perilaku atau tindakan. Terdapat jati diri yang bersifat individual, dan juga yang bersifat kolektif (bangsa dan negara). jati diri dapat mengkristal menjadi suatu kesadaran dan kekuatan yang dapat mempengaruhi dan menentukan tindakan atau perilaku, baik secara individual maupun secara kelompok. Jadi diri yang tersusun ini adalah jati diri ideal yang akan membangun identitas diri manusia, bangsa dan negara Indonesia.
                               
Cara-cara untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa antara lain:
  1. jati harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
jati diri yang telah tersusun harus harus berbasis kepada budaya dan kepribadian Indonesia, antara lain:
(1) religius, (2) humanis, (3) naturalis, (4) terbuka, (5) demokratis, (6) integrasi, (7) nasionalisme dan patriotisme, (8) berkomitmen terhadap kebenaran, (9) jujur dan adil, (10) profesional, (11) ber-iptek, (12)mandiri, (13) etis dan moralis, (14) kepatuhan kepada hukum, (15) berjiwa kemasyarakatan, (16) berjiwa kultural, dan (17) berjiwa seni dan estetika.
2.   memiliki loyalitas terhadap NKRI
            Hubungan antar suku bangsa Indonesia belum harmonis karena banyak suku bangsa yang masih menyatakan adanya dominasi suku-suku besar yang lebih kuat sehingga suku-suku yang lemah merasa dijajah oleh bangsa sendiri. Di samping itu globalisasi dan keterbukaan saat ini telah memperkuat paham etnosentrisme dan primordialisme sehungga beberapa suku bangsa Indonesia ingin mendirikan negara merdeka baru. Tentu keinginan demikian akan mengancam eksistensi NKRI dan pada akhirnya akan melahirkan konflik sosial dengan kekerasan. Maka diharapkan semua suku bangsa masih memiliki loyalitas terhadap NKRI yang telah menjadi ikrar dari pendiri negara RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

3.   pembudayaan jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan
            Bangsa kita tidak berjati diri keras atau barbar, tetapi berjati diri halus, terbuka dan toleransi, serta selalu menjauhkan diri dari kekerasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembudayaan jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan melalui tempat, seperti: lembaga keluarga, lembaga pendidikan, swata, maupun pemerintah, organisasi sosial, terutama organisasi politik, penyelenggara negara, baik sipil maupun militer, asosiasi sosial ekonomi, media massa, tokoh masyarakat, budaya dan agama, dan individu atau warga negara dimanapun berada sangat perlu dilakukan.
4. memiliki konmitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan nilai sosial
      Kita harus menyadari bahwa setiap masyarakat akan menghadapi masalah perubahan sosial yang selalu terjadi sebagai dampak dari proses-proses sosial, seperti modernisasi dan industrialisasi. Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens, bahwa dampak modernisasi itu ada yang positif dan ada yang negatif. Memang modernisasi itu membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan sekaligus juga dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal. Tradisi dan budaya lokal dapat hilang secara perlahan-lahan karena ditinggalkan oleh masyarakatnya sediri. Perubahan sosial telah menimbulkan dampak pada pola-pola hubungan sosial antar warga masyarakat, dan pola-pola perilaku gaya hidup (life style). Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya hidup bebas atau liberal telah berkembang dalam masyarakat sehingga sangat mempengaruhi jati diri manusia bangsa dan negara.

TANTANGAN GLOBAL TERHADAP EKSISTENSI JATI DIRI BANGSA


           Globalisasi menghadrikan suatu tantangan baru bagi bangsa Indonesia. Tantangan ini bersifat global dan dapat mengancam eksistensi keberadaan jati diri bangsa Indonesia. Berikut ini kita akan mempelajari bentuk – bentuk tantangan global yang harus kita hadapi bersama.
1.       Guncangan Budaya (Cultural Shock)
Yang dimaksud dengan guncangan budaya atau cultural shock adalah ketidaksesuaian unsur – unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Kadang – kadang ada unsur yang berubaj, sementara ada unsur lain yang tidak berubah atau tidak dapat menyesuaikan diri sehingga fungsinya terganggu. Keadaan demikian ini  dapat menyebabkan timbulnya suatu fungsi keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan.
2.       Ketertinggalan Budaya (Cultural Lag)
        Ogburn menyatakan bahwa ketertinggalan kebudayaan adalah pertumbuhan atau perubahan unsur kebudayaan yang mengalami perubahan tidak sama cepatnya, Ia berpendapat bahwa perubahan pada kebudayaan material cenderung lebih cepat dibandingkan dengan kebudayaan yang immaterial. Ketidakseimbangan perubahan antara kebudayaan material dan kebudayaan immaterial inilah yang disebut ketertinggalan kebudayaan.
Apabila ketidakseimbangan dapat segera dipulihkan kembali maka keadaan itu dinamakan sebagai proses penyesuaian (adjusment). Kalau tidak dapat menyesuaikan diri disebut dengan maladjusment. Selain guncangan budaya, masih ada dampak yang lain, yaitu sebagai berikut.
a.       Rasa gotong royong menipis
b.      Alkoholisme, bagi bangsa Indonesia yang hidup di alam tropis sebenarnya tidak terlalu membutuhkan minum – minuman yang mengandung alkohol.
c.       Bergesernya nilai dan norma bangsa Indonesia.
d.      Pengamalan agama terancam karena masuknya paham liberalisme dan komunisme merugikan jiwa religius bangsa Indonesia
e.       Hubungan kekeluargan menurun karena disibukkan pekerjaan  dan rekreasi ke tempat – tempat hiburan maupun wisata ke daerah atau negara lain.
f.       Lunturnya pemakaian dalam negeri.
g.      Kesenian tradisional kurang diminati golongan muda
h.      Menurunkan nilai dan norma sopan santun terhadap orang yang lebih tua dan kaum ibu karena kepentingan pribadi.
ANTISIPASI MEMUDARNYA JATI DIRI BANGSA
            Dengan munculnya era globalisasi yang mempunyai dampak negatif maka bangsa Indonesia perlu untuk mengantisipasinya, dengan cara berikut ini.
  1. 1.      Mempetebal ideologi dan rasa nasionalisme bangsa.
  2. 2.      Ilmu pengetahuan yang canggih harus diimbangi dengan iman dan takwa.
  3. 3.      Dalam bidang kesenian hendaknya ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
  4. 4.      Masyarakat melalui RT dan RW hendaknya membudayakan adanya jam – jam belajar bagi anak sekolah.
  5. 5.      Setiap warga negara hendaknya lebih mencintai dan menyukai produksi dalam negeri.
  6. 6.      Kesenian dan budaya tradisional hendaknya tetap dilestarikan.
  7. 7.      Persatuan dan kesatuan hendaknya harus ditingkatkan.
  8. 8.      Lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya. Apabila menebang hutan harus dibarengi dengan kegiatan penghijauan
  9. 9.      Dalam era globalisasi banyak budaya asing yang masuk.